LintasYogya | Cara Upload File Laravel ke Hosting: Panduan Lengkap untuk Sobat Lintasyogya
Cara Upload File Laravel ke Hosting: Panduan Lengkap untuk Sobat Lintasyogya

Cara Upload File Laravel ke Hosting: Panduan Lengkap untuk Sobat Lintasyogya

Hai, salam Sobat Lintasyogya! Bagi pengembang web, Laravel adalah salah satu framework PHP yang paling populer. Dengan fitur-fitur yang lengkap dan mudah digunakan, Laravel menjadi pilihan banyak developer untuk membuat aplikasi web yang kompleks dan scalable.

Namun, setelah membuat aplikasi web menggunakan Laravel, Anda tentu saja perlu menguploadnya ke hosting agar website Anda dapat diakses secara online. Di artikel ini, kami akan membahas langkah-langkah cara upload file Laravel ke hosting dengan mudah dan cepat.

1. Pilih Hosting yang Mendukung Laravel

Sebelum mengupload file Laravel ke hosting, pastikan hosting yang Anda gunakan mendukung PHP 7 atau yang lebih baru serta memiliki fitur yang dibutuhkan oleh Laravel, seperti PHP CLI, Composer, dan mod_rewrite. Beberapa provider hosting yang direkomendasikan untuk Laravel adalah:

  • Hostinger
  • A2 Hosting
  • SiteGround

FAQ:

Q: Apakah saya bisa menggunakan hosting gratis untuk mengupload file Laravel?
A: Sebaiknya tidak, karena hosting gratis biasanya memiliki keterbatasan fitur dan performa yang akan mempengaruhi kinerja aplikasi Laravel Anda.

2. Siapkan File Laravel untuk Diupload

Sebelum mengupload file Laravel ke hosting, pastikan semua file dan folder yang diperlukan sudah disiapkan dengan benar. Beberapa file dan folder yang harus disiapkan adalah:

  1. File .env, yang berisi konfigurasi database dan informasi sensitif lainnya
  2. Folder public, yang berisi file index.php dan asset-asset publik lainnya
  3. Folders app, bootstrap, config, database, resources, routes, storage, dan vendor, yang berisi file-file kode dan konfigurasi aplikasi Laravel

FAQ:

Q: Apakah saya perlu mengubah konfigurasi file .env di hosting?
A: Ya, karena informasi konfigurasi database dan lainnya di file .env harus disesuaikan dengan konfigurasi hosting Anda.

3. Login ke cPanel Hosting Anda

Setelah semua file dan folder Laravel sudah disiapkan, login ke cPanel hosting Anda menggunakan username dan password yang telah diberikan oleh provider hosting. Setelah login, Anda akan diarahkan ke dashboard cPanel.

FAQ:

Q: Apa itu cPanel?
A: cPanel adalah sebuah panel kontrol web yang digunakan untuk mengatur hosting Anda, termasuk mengelola file, database, email, dan lainnya.

4. Buat Database dan User di cPanel

Sebelum mengupload file Laravel ke hosting, Anda perlu membuat database dan user di cPanel untuk menyimpan data aplikasi Anda. Untuk membuat database dan user di cPanel, ikuti langkah-langkah berikut:

  1. Buka menu MySQL Databases di cPanel
  2. Buat database baru dengan mengisi nama database dan klik Create Database
  3. Buat user baru dengan mengisi nama user dan password, lalu klik Create User
  4. Tambahkan user ke database dengan memilih user dan database yang ingin ditambahkan, lalu klik Add
Baca Juga :  Download Aplikasi Pembersih Android Terbaik dan Ringan

FAQ:

Q: Apakah saya perlu memberikan hak akses penuh (full privileges) kepada user di database?
A: Ya, karena aplikasi Laravel akan membutuhkan hak akses penuh untuk melakukan operasi CRUD (Create, Read, Update, Delete) di database.

5. Upload File Laravel ke Hosting Menggunakan FTP

Setelah database dan user sudah dibuat, langkah selanjutnya adalah mengupload file Laravel ke hosting menggunakan FTP (File Transfer Protocol). FTP adalah protokol yang digunakan untuk mengirim file ke server hosting melalui jaringan internet.

FAQ:

Q: Bagaimana cara menggunakan FTP?
A: Anda dapat menggunakan aplikasi FTP seperti FileZilla untuk mengupload file ke hosting. Anda perlu mengisi informasi login FTP yang diberikan oleh provider hosting, seperti hostname, username, password, dan port.

6. Extract File Laravel di Hosting

Setelah file Laravel berhasil diupload ke hosting, ekstrak file Laravel di folder public_html atau folder root hosting Anda. Ini akan membuat website Anda dapat diakses melalui URL domain Anda.

FAQ:

Q: Apa itu folder public_html?
A: Folder public_html adalah folder default di hosting yang akan menampilkan website Anda saat diakses melalui URL domain Anda.

7. Buat Alias di cPanel untuk Folder Public Laravel

Setelah file Laravel diekstrak, Anda perlu membuat alias di cPanel untuk folder public Laravel, agar website Anda dapat diakses melalui URL domain Anda tanpa harus menambahkan /public di akhir URL. Untuk membuat alias di cPanel, ikuti langkah-langkah berikut:

  1. Buka menu Aliases di cPanel
  2. Tambahkan alias baru dengan mengisi nama alias dan folder tujuan (misalnya public_html/nama_folder_laravel/public)
  3. Klik Add Alias

FAQ:

Q: Apa itu alias?
A: Alias adalah nama alternatif untuk folder atau file di hosting Anda, yang dapat digunakan untuk mengakses folder atau file tersebut melalui URL yang lebih mudah diingat.

8. Konfigurasi File .env di Hosting

Setelah file Laravel berhasil diekstrak dan alias berhasil dibuat, konfigurasi file .env di hosting dengan informasi database dan konfigurasi hosting Anda. Anda dapat mengedit file .env melalui file manager di cPanel atau menggunakan aplikasi FTP.

FAQ:

Q: Apakah saya bisa menggunakan file .env dari localhost untuk diupload ke hosting?
A: Sebaiknya tidak, karena informasi konfigurasi database dan lainnya di file .env harus disesuaikan dengan konfigurasi hosting Anda.

9. Install Composer Dependencies di Hosting

Setelah file Laravel berhasil diupload ke hosting, Anda perlu menginstall semua dependencies yang dibutuhkan oleh aplikasi Laravel menggunakan Composer. Untuk menginstall Composer di hosting, ikuti langkah-langkah berikut:

  1. Buka terminal atau SSH di cPanel
  2. Pindah ke folder root Laravel dengan perintah cd
  3. Jalankan perintah composer install untuk menginstall semua dependencies
Baca Juga :  Cara Kerja Dedicated Hosting Server: Mengenal Teknologi yang Ada di Baliknya

FAQ:

Q: Apakah saya perlu menginstall Composer di localhost?
A: Ya, karena Composer diperlukan untuk menginstall dan mengatur dependencies di aplikasi Laravel. Anda dapat menginstall Composer melalui situs resmi Composer.

10. Generate Laravel Key di Hosting

Setelah dependencies berhasil diinstall, Anda perlu menggenerate Laravel key di hosting agar aplikasi Laravel dapat berjalan dengan benar. Untuk menggenerate Laravel key di hosting, jalankan perintah php artisan key:generate melalui terminal atau SSH di cPanel.

FAQ:

Q: Apa itu Laravel key?
A: Laravel key adalah sebuah string rahasia yang digunakan Laravel sebagai salt untuk enkripsi data sensitif, seperti session cookies dan CSRF tokens.

11. Migrate Database di Hosting

Setelah Laravel key berhasil di-generate, Anda perlu migrate database di hosting agar tabel dan data di database sesuai dengan konfigurasi aplikasi Laravel Anda. Untuk migrate database di hosting, jalankan perintah php artisan migrate melalui terminal atau SSH di cPanel.

FAQ:

Q: Apa itu migrate?
A: Migrate adalah proses untuk membuat tabel-tabel dan struktur database lainnya berdasarkan definisi di file migration di aplikasi Laravel.

12. Set Permission di Folder Storage Laravel

Setelah migrate database berhasil dilakukan, Anda perlu set permission di folder storage Laravel agar aplikasi Laravel dapat menyimpan file dan cache dengan benar. Untuk set permission di folder storage Laravel, jalankan perintah chmod -R 777 storage melalui terminal atau SSH di cPanel.

FAQ:

Q: Apa itu permission?
A: Permission adalah hak akses yang diberikan pada file atau folder di hosting Anda, yang menentukan siapa yang dapat membaca, menulis, atau menjalankan file atau folder tersebut.

13. Test Aplikasi Laravel di Hosting

Setelah semua langkah di atas berhasil dilakukan, tes aplikasi Laravel di hosting untuk memastikan semuanya berjalan dengan benar. Buka website Anda melalui URL domain Anda dan pastikan tidak ada error atau masalah lainnya.

FAQ:

Q: Apa yang harus saya lakukan jika ada error di aplikasi Laravel di hosting?
A: Cek file log di folder storage/logs untuk mengetahui detail error yang terjadi. Anda juga dapat mencari solusi di forum atau dokumentasi resmi Laravel.

14. Backup File dan Database Laravel di Hosting

Setelah aplikasi Laravel berhasil diupload ke hosting, pastikan Anda selalu melakukan backup file dan database secara berkala untuk menghindari kehilangan data atau kerusakan aplikasi. Anda dapat melakukan backup file dan database melalui cPanel atau menggunakan aplikasi FTP.

Baca Juga :  Cara Memperpanjang Hosting Niagahoster dengan Mudah

FAQ:

Q: Apakah saya perlu melakukan backup secara manual?
A: Sebaiknya tidak, karena banyak provider hosting yang menyediakan fitur backup otomatis untuk menghindari kehilangan data atau kerusakan aplikasi.

15. Upgrade Versi PHP di Hosting

Jika Anda menggunakan versi PHP yang lama di hosting, sebaiknya upgrade ke versi PHP yang lebih baru untuk mendapatkan performa yang lebih baik dan fitur-fitur terbaru. Anda dapat mengupgrade versi PHP melalui cPanel atau meminta bantuan dari provider hosting Anda.

FAQ:

Q: Apakah upgrade PHP berisiko merusak aplikasi Laravel?
A: Tidak, asalkan Anda memastikan aplikasi Laravel Anda compatible dengan versi PHP yang baru. Anda dapat melihat compatibility Laravel dengan PHP di dokumentasi resmi Laravel.

16. Aktifkan HTTPS di Hosting

Untuk meningkatkan keamanan aplikasi Laravel Anda, sebaiknya aktifkan HTTPS di hosting agar data yang dikirimkan antara server dan browser terenkripsi. Anda dapat membeli sertifikat SSL dan mengaktifkan HTTPS melalui cPanel atau meminta bantuan dari provider hosting Anda.

FAQ:

Q: Apa itu HTTPS?
A: HTTPS adalah protokol yang digunakan untuk mengamankan koneksi antara server dan browser dengan menggunakan sertifikat SSL.

17. Optimalisasi Performa Aplikasi Laravel di Hosting

Setelah aplikasi Laravel berhasil diupload ke hosting, Anda dapat melakukan beberapa langkah untuk mengoptimalkan performa aplikasi Laravel Anda, seperti:

  • Mengaktifkan caching di aplikasi Laravel
  • Mengganti session driver dengan database driver
  • Menggunakan CDN untuk mempercepat loading asset-asset publik

FAQ:

Q: Apa itu caching?
A: Caching adalah proses untuk menyimpan hasil query atau data lainnya ke dalam cache agar dapat diakses lebih cepat di waktu yang akan datang.

18. Mengupdate Aplikasi Laravel di Hosting

Setelah aplikasi Laravel berhasil diupload ke hosting, pastikan Anda selalu mengupdate aplikasi Laravel Anda ke versi yang lebih baru untuk mendapatkan fitur-fitur terbaru dan keamanan yang lebih baik. Anda dapat mengupdate aplikasi Laravel melalui Composer atau menggunakan aplikasi FTP.

FAQ:

Q: Apakah saya perlu backup sebelum mengupdate aplikasi Laravel di hosting?
A: Ya, sebaiknya selalu backup file dan database sebelum mengupdate aplikasi Laravel untuk menghindari kehilangan data atau kerusakan aplikasi.

19. Mengamankan Aplikasi Laravel di Hosting

Setelah aplikasi Laravel berhasil diupload ke hosting, pastikan Anda selalu mengamankan aplikasi Laravel Anda dari serangan yang mungkin terjadi, seperti:

  • SQL injection

    Related video of Cara Upload File Laravel ke Hosting: Panduan Lengkap untuk Sobat Lintasyogya