LintasYogya | Cara Edit Hosting Wordpress dengan Mudah
Cara Edit Hosting WordPress dengan Mudah

Cara Edit Hosting WordPress dengan Mudah

Hai, Salam Sobat Lintasyogya! Jika kamu sudah memiliki website dengan menggunakan platform WordPress, pastinya kamu harus mengedit hosting untuk memastikan website kamu tetap berjalan dengan lancar. Nah, pada artikel kali ini, kita akan membahas cara edit hosting WordPress dengan mudah. Simak terus ya Sobat!

1. Mengetahui Tipe Hosting

Sebelum kita memulai, pertama-tama kita harus mengetahui tipe hosting yang digunakan untuk website kita. Ada beberapa jenis hosting seperti shared hosting, VPS hosting, dan dedicated hosting. Setiap jenis hosting memiliki karakteristik dan kelebihan masing-masing. Jadi, pastikan kamu mengetahui jenis hosting yang kamu gunakan.

FAQ:

  1. Bagaimana cara mengetahui tipe hosting yang digunakan?
  2. Kamu bisa mengecek informasi hosting pada akun hosting kamu atau menghubungi provider hosting kamu.

2. Mengakses Cpanel

Setelah mengetahui tipe hosting yang digunakan, langkah selanjutnya adalah mengakses Cpanel. Cpanel adalah platform kontrol hosting yang memungkinkan kamu untuk mengatur dan mengelola website kamu. Untuk mengakses Cpanel, kamu bisa masuk ke akun hosting kamu dan mencari menu Cpanel.

FAQ:

  1. Bagaimana cara masuk ke akun hosting?
  2. Kamu bisa masuk ke akun hosting dengan menggunakan username dan password yang sudah diberikan oleh provider hosting kamu.

3. Membuat Backup Website

Sebelum melakukan perubahan pada website, pastikan kamu membuat backup website terlebih dahulu. Hal ini dilakukan untuk meminimalkan risiko kehilangan data atau informasi penting pada website kamu.

FAQ:

  1. Bagaimana cara membuat backup website?
  2. Kamu bisa menggunakan plugin backup seperti UpdraftPlus atau memanfaatkan fitur backup pada Cpanel.

4. Mengelola File dengan FTP

Salah satu cara untuk mengedit hosting adalah dengan menggunakan FTP atau File Transfer Protocol. FTP memungkinkan kamu untuk mengelola file pada website dengan mudah dan cepat. Kamu bisa menggunakan software FTP seperti FileZilla untuk melakukan transfer file.

FAQ:

  1. Bagaimana cara menggunakan FTP?
  2. Kamu harus memasukkan alamat server, username, password, dan port pada software FTP yang kamu gunakan. Setelah itu, kamu bisa melakukan transfer file dengan mudah.

5. Mengelola Database dengan phpMyAdmin

Untuk mengedit database pada website, kamu bisa menggunakan phpMyAdmin. phpMyAdmin memungkinkan kamu untuk mengelola database dengan mudah dan cepat. Kamu bisa mengedit tabel, menambah data, atau menghapus data pada database dengan menggunakan phpMyAdmin.

FAQ:

  1. Bagaimana cara mengakses phpMyAdmin?
  2. Kamu bisa mengakses phpMyAdmin melalui menu Cpanel pada akun hosting kamu.

6. Mengubah Konfigurasi pada File wp-config.php

File wp-config.php adalah file konfigurasi utama pada website WordPress. Kamu bisa mengubah konfigurasi pada file ini untuk mengatur database, login, dan informasi lainnya pada website kamu.

Baca Juga :  Cara Memilih Web Hosting yang Bagus

FAQ:

  1. Bagaimana cara mengubah konfigurasi pada file wp-config.php?
  2. Kamu bisa mengedit file wp-config.php dengan menggunakan software FTP atau melalui menu File Manager pada Cpanel.

7. Mengatur Perizinan pada File dan Folder

Perizinan pada file dan folder sangat penting untuk mengatur akses pada website. Kamu bisa mengatur perizinan pada file dan folder dengan menggunakan software FTP atau melalui menu File Manager pada Cpanel.

FAQ:

  1. Bagaimana cara mengatur perizinan pada file dan folder?
  2. Kamu bisa mengatur perizinan pada file dan folder dengan menggunakan software FTP atau melalui menu File Manager pada Cpanel. Pastikan kamu mengatur perizinan dengan benar untuk menghindari masalah pada website.

8. Mengganti Tema dan Plugin pada Website

Untuk mengubah tampilan atau fitur pada website, kamu bisa mengganti tema atau plugin pada website kamu. Kamu bisa melakukan penggantian tema atau plugin dengan menggunakan menu Theme atau Plugin pada menu WordPress.

FAQ:

  1. Bagaimana cara mengganti tema atau plugin pada website?
  2. Kamu bisa mengganti tema atau plugin dengan menggunakan menu Theme atau Plugin pada menu WordPress. Pastikan kamu memilih tema atau plugin yang sesuai dengan kebutuhan website kamu.

9. Menambahkan Fitur pada Website dengan File Functions.php

File functions.php adalah file yang memungkinkan kamu untuk menambahkan fitur pada website. Kamu bisa menambahkan kode atau script pada file ini untuk menambahkan fitur pada website kamu.

FAQ:

  1. Bagaimana cara menambahkan fitur pada website dengan file functions.php?
  2. Kamu bisa mengedit file functions.php dengan menggunakan software FTP atau melalui menu File Manager pada Cpanel.

10. Mengatur Cache dan Optimalisasi pada Website

Untuk mempercepat loading website, kamu bisa mengatur cache dan melakukan optimalisasi pada website. Kamu bisa menggunakan plugin cache seperti W3 Total Cache atau melakukan optimalisasi pada gambar dan file pada website kamu.

FAQ:

  1. Bagaimana cara mengatur cache dan melakukan optimalisasi pada website?
  2. Kamu bisa menggunakan plugin cache seperti W3 Total Cache atau melakukan optimalisasi pada gambar dan file pada website kamu. Pastikan kamu melakukan pengaturan dengan benar untuk mempercepat loading website.

11. Memonitor Penggunaan Hosting

Untuk memastikan website kamu berjalan dengan lancar, kamu harus memonitor penggunaan hosting. Kamu bisa menggunakan fitur monitoring pada Cpanel atau menggunakan plugin monitoring seperti Jetpack.

Baca Juga :  Berikut pengertian tentang google cloud hosting

FAQ:

  1. Bagaimana cara memonitor penggunaan hosting?
  2. Kamu bisa menggunakan fitur monitoring pada Cpanel atau menggunakan plugin monitoring seperti Jetpack. Pastikan kamu memonitor penggunaan hosting secara berkala untuk memastikan website kamu berjalan dengan lancar.

12. Membatasi Akses pada Website

Untuk mengamankan website kamu, kamu bisa membatasi akses pada website dengan menggunakan fitur password atau plugin keamanan. Kamu bisa menggunakan plugin keamanan seperti Wordfence atau Limit Login Attempts.

FAQ:

  1. Bagaimana cara membatasi akses pada website?
  2. Kamu bisa membatasi akses pada website dengan menggunakan fitur password atau plugin keamanan. Pastikan kamu mengatur batasan akses dengan benar untuk menghindari masalah pada website.

13. Menggunakan SSL untuk Keamanan Website

SSL adalah protokol keamanan yang digunakan untuk memastikan website kamu aman dari serangan dan kejahatan online. Kamu bisa menggunakan SSL pada website kamu dengan membeli sertifikat SSL atau menggunakan fitur SSL pada provider hosting kamu.

FAQ:

  1. Bagaimana cara menggunakan SSL pada website?
  2. Kamu bisa menggunakan SSL pada website dengan membeli sertifikat SSL atau menggunakan fitur SSL pada provider hosting kamu. Pastikan kamu memilih provider hosting yang menyediakan fitur SSL untuk mengamankan website kamu.

14. Menggunakan CDN untuk Meningkatkan Performa Website

CDN atau Content Delivery Network adalah jaringan server yang digunakan untuk mempercepat loading website. Kamu bisa menggunakan CDN pada website kamu dengan menggunakan plugin CDN seperti Cloudflare atau MaxCDN.

FAQ:

  1. Bagaimana cara menggunakan CDN pada website?
  2. Kamu bisa menggunakan CDN pada website dengan menggunakan plugin CDN seperti Cloudflare atau MaxCDN. Pastikan kamu melakukan pengaturan dengan benar untuk mempercepat loading website.

15. Memonitor Keamanan Website dengan Google Search Console

Google Search Console adalah tools yang digunakan untuk memonitor keamanan website di Google. Kamu bisa menggunakan Google Search Console untuk memantau aktivitas dan keamanan website kamu.

FAQ:

  1. Bagaimana cara menggunakan Google Search Console pada website?
  2. Kamu bisa menggunakan Google Search Console pada website dengan mendaftarkan website kamu pada Google Search Console. Setelah itu, kamu bisa memonitor keamanan dan aktivitas website kamu secara berkala.

16. Mengatasi Masalah pada Website dengan Error Log

File error log digunakan untuk mencatat error atau masalah pada website kamu. Kamu bisa menggunakan error log untuk mengatasi masalah pada website dengan cepat dan efektif.

FAQ:

  1. Bagaimana cara menggunakan error log untuk mengatasi masalah pada website?
  2. Kamu bisa menggunakan error log dengan melihat catatan error pada file error log. Setelah itu, kamu bisa mencari solusi untuk mengatasi masalah pada website kamu.

Baca Juga :  Pengertian Hosting Di Google

17. Membuat Cron Job untuk Tugas Terjadwal

Cron job digunakan untuk menjalankan tugas terjadwal pada website kamu. Kamu bisa membuat cron job untuk mengatur backup, update, atau tugas lainnya pada website kamu.

FAQ:

  1. Bagaimana cara membuat cron job pada website?
  2. Kamu bisa membuat cron job dengan menggunakan menu Cron Job pada Cpanel. Pastikan kamu mengatur cron job dengan benar untuk menjalankan tugas terjadwal dengan lancar.

18. Mengatasi Masalah dengan Memperbarui Versi PHP

Versi PHP digunakan untuk menjalankan website kamu. Jika kamu mengalami masalah pada website, kamu bisa mencoba memperbarui versi PHP pada website kamu.

FAQ:

  1. Bagaimana cara memperbarui versi PHP pada website?
  2. Kamu bisa memperbarui versi PHP pada website dengan menggunakan menu PHP Version pada Cpanel. Pastikan kamu memilih versi PHP yang sesuai dengan kebutuhan website kamu.

19. Membuat Custom Error Page

Custom error page digunakan untuk menampilkan halaman error yang lebih menarik dan informatif pada website kamu. Kamu bisa membuat custom error page dengan menggunakan file .htaccess pada website kamu.

FAQ:

  1. Bagaimana cara membuat custom error page pada website?
  2. Kamu bisa membuat custom error page dengan menggunakan file .htaccess pada website kamu. Pastikan kamu membuat custom error page yang menarik dan informatif untuk pengunjung website kamu.

20. Membuat Maintenance Mode pada Website

Maintenance mode digunakan untuk menampilkan pesan bahwa website kamu sedang dalam perbaikan. Kamu bisa membuat maintenance mode dengan menggunakan plugin maintenance mode atau dengan mengedit file .htaccess pada website kamu.

FAQ:

  1. Bagaimana cara membuat maintenance mode pada website?
  2. Kamu bisa membuat maintenance mode dengan menggunakan plugin maintenance mode atau dengan mengedit file .htaccess pada website kamu. Pastikan kamu membuat pesan maintenance mode yang jelas dan informatif untuk pengunjung website kamu.

Itulah 20 cara edit hosting WordPress dengan mudah. Dengan mengetahui dan menguasai cara edit hosting, kamu bisa memastikan website kamu berjalan dengan lancar dan aman dari serangan online. Pastikan kamu melakukan pengaturan dengan benar dan berkala untuk memperbaiki performa dan keamanan website kamu. Terimakasih telah membaca artikel ini, dan sampai jumpa kembali di artikel atau info menarik lainnya dari Lintasyogya.com!

Related video of Cara Edit Hosting WordPress dengan Mudah